Laman

Kamis, 17 Maret 2011

Mendidik Anak ala Rasul (“Islamic Parenting”)

Mendidik Anak ala Rasul
(“Islamic Parenting”)




Oleh : Rr Anita widayanti S.psi

“hai orang-orang yang beriman,peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu,dan penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”


Larangan meninggalkan anak yang lemah
•Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. (Qs. An-Nisa: 9)

Tantangan Zaman yang merusak dan melemahkan anak

  • •Pornografi dan pornoaksi : prostitusi menghantui rumah kita 
  • •Kecanduan Games : menghancurkan semangat belajar dan konsentrasi 

  • •Kekerasan di sekolah : menghancurkan mental dan kepribadian 
  • •Ideologi&agama yang membahayakan aqidah
  • •Narkoba,dll 


Imam Ibnu Qoyyim berkata

Betapa banyak orang yang menyengsarakan anaknya, buah hatinya diunia dan akhirat karena ia tidak memperhatikannya, tidak mendidiknya dan memfasilitasi syahwat (keinginannya), sementara dia mengira telah memuliakannya padahal dia telah merendahkannya. Dia juga mengira telah menyayanginya padahal dia telah mendzaliminya. Maka hilanglah bagiannya pada anak itu di dunia dan akhirat. Jika Anda amati kerusakan pada anak-anak, penyebab utamanya adalah ayah. (Tuhfatul maudud 1/242)


Renungkan..
Cukupkah membekali anak hanya dengan kecerdasan akademis untuk bisa menghadapi semua tantangan zaman itu…..????????


Kebutuhan anak menghadapi kehidupan

Karakter atau sikap mental yang kokoh: kemampuan menyelesaikan masalah, percaya diri, tidak mudah putus asa, mau bekerjasama, kreatif, berkomunikasi dengan baik,dll
Kecerdasan emosi
Keimanan yang kuat dan aqidah yang benar

Karakter dan Life skill dibangun melalui interaksi bersama anak setiap hari
Mari melihat bagaimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam berinteraksi dengan anak…


Semua anak-anak yang dididik oleh Nabi mampu mengukir kebesaran


Anak-anak di zaman nabi

Usamah bin Zaid, menjadi panglima pada usia 18 tahun melawan tentara Romawi dan menang
Abdullah bin Abbas,sudah disertakan dalam musyawarah urusan yang berat di usia remaja.menyadarkan 20 ribu khawarij dalam satu majelis.dan dewasanya menjadi gubernur di bashrah


Setiap Sentuhan Nabi Bagi Anak Bermakna Pendidikan

Bangun karakter anak dengan mencontoh Rasul



1.Memperhatikan tahapan perkembangan anak dalam mendidik

•“perintahkan anakmu untuk melaksanakan sholat di saat mereka berusia 7 tahun dan pukullah mereka karena sholat-yakni tidak mengerjakannya-di saat mereka telah berusia 10 tahun”


Fase perkembangan anak

Lahir-1 tahun : masa membangun kepercayaan
2-3 tahun : masa membangun kemandirian
4-5 tahun : masa membangun inisiatif. Aktif dan tegas dalam mengeksplorasi dunia melalui imajinasi dan pengalaman
6-12 tahun : masa untuk berkarya tunjukan prestasi. Mengembangkan bakat dan kemampuan;mencapai kompetensi.
Umur 12-18 tahun : Masa mengembangkan identitas, menerima diri sendiri, dan mandiri


2.Menjadi teman dan membangun hubungan yang erat dengan anak

Rasulullah bersabda,“barang siapa memiliki anak, hendaknya ia bermain dengannya layaknya anak”


Kisah rasul dengan cucunya


Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam menjulurkan lidahnya kepada husain.Husain melihat merahnya lidahnya dan iapun tersenyum riang karenanya.

Diriwayatkan dari jabir, ia berkata,”aku menemui Rasulullah SAW&beliau sedang berjalan dengan 4 kakinya,dan diatas punggungnya ada hasan dan husain.beliau lalu berkata.”sebaik-baik onta adalah onta kalian berdua dan sebaik-baik penunggang adalah kalian berdua”



3.Membangun kemampuan berpikir anak

Kisah anak muda yang minta ijin berzinah kepada rasul.Cara rasul menanggapinya membantu anak remaja itu menggunakan pikirannya untuk mengambil keputusan atas dirinya.
Penting bagi anak memiliki kemampuan “problem solving”yang baik agar dapat mmbantunya mengambil keputusan yang tepat dalam menjalani tantangan hidupnya.

4.Berinteraksilah dengan lembut kepada anak

Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam bersabda,”sesungguhnya,sikap lembut tidak ada pada sesuatu kecuali pasti membuatnya indah dan tidak dicabut dari sesuatu kecuali pasti mengeruhkannya”
Perlakuan kasar kepada anak hanya akan membuat anak bertambah membangkang atau bahkan membenci orangtuanya.Karenanya bersikaplah lemah lembut namun tetap tegas kepada anak.

5.Bangun konsep diri positif anak dengan pujian dan menghindari banyak mencela

Rasulullah memotivasi Abdullah bin umar di saat Abdullah masih kecil dengan ucapan beliau,”sebaik-baik lelaki adalah Abdullah bila ia sholat di malam hari. Setelah mendengar ucapan Rasulullah tersebut, Abdullah tidak tidur malam kecuali sedikit.

Pujian yang baik hendaknya ditujukan kepada perilakunya dan bukan sekedar memuji orangnya.

Anas Bin Malik mengungkapkan,”aku telah melayani Rasulullah selama sepuluh tahun dan beliau tidak pernah mengatakan hal buruk kepadaku atau mengatakan kepadaku,”mengapa kau lakukan ini,”atau”mengapa tidak lakukan ini?”

Terlalu banyak celaan dan kritikan akan membuat anak memandang negatif dirinya dan meruntuhkan rasa percaya dirinya.

6. Keteladanan 
(bimbingan melalui perilaku langsung dihadapan anak)

Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam melewati seorang anak kecil yang sedang menguliti kambing.Beliau lalu berkata kepadanya,”menepilah!aku akan memperlihatkan caranya padamu.”beliau lalu memasukkan tangannya antara kulit dan darah lalu melepaskan kulitnya dari arah tersebut sehingga keketiaknya.

KETELADANAN YANG BAIK DIBANGUN MELALUI INTERAKSI LANGSUNG DENGAN ANAK

Mari bangun karakter anak dengan kisah rasul dan sahabat
Ceritakan kepada anak berbagai kisah
Kisah yang ada dalam alqur’an dan hadist nabi bersumber dari kisah nyata dan jauh dari kebohongan.
Dengan mempelajari kisah,tumbuh kepercayaan anak kepada sejarah islam serta menumbuhkan gelora semangat kepada islam.

Kisah kepribadian mulia rasulullah dan sahabat membangun karakter dalam jiwa anak.

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar